Headlines News :

Allah Mencintaimu,Bukan Untuk-Nya



Syeikh Abdul Qadir Al-Jilany  3 Ramadhan,tahun 545 H. di Madrasahnya [Bagian 2 – Habis]
MEREKA menyerupai para malaikat, dan para malaikat itu adalah ulama-ulama mereka, melayani mereka dalam menjalankan tugas-tugas dunia akhirat.
Wahai kaumku, bila ucapanku tidak sampai merubah perilakumu, maka dengarkanlah dengan penuh pembenaran dan keimanan dalam hatimu dan batinmu, maka perilaku lahiriyahmu dan batinmu akan terhembusi olehnya, dan duri dalam nafsumu akan hancur karenanya, neraka syahwatmu akan padam karenanya. Kesenangan terburukmu adalah rangsangan duniawimu, dan matamu yang terpejam dari kefakiran, lalu semua itu menghancurkanmu.
Seorang Sufi mengatakan — semoga rahmat Allah Ta’ala melimpah padanya —, “Hakikat taqwa manakala apa yang ada dihatimu engkau kumpulkan, lalu engkau biarkan di tempat terbuka, dan anda membawanya keliling pasar, maka anda pun tidak sama sekali malu dengan kondisi hatimu itu.”
Hai orang bodoh, bagaimana cukup taqwa anda, bahkan ketika dikatakan pada diri anda, “Hai takwalah…!”, malah anda marah. Ketika dikatakan pada anda bahwa anda benar, maka anda baru mendengarkan dan anda merasa lebih mulia. Namun jika dikatakan anda salah, anda berkeras kepala kepadanya, anda memaksa orang itu menghilangkan marah anda.
Amirul  Mu’minin Umar bin Khaththab ra, “Orang yang bertaqwa kepada Allah Swt tidak akan hilang marahnya.” Allah Swt, berfirman dalam hadits Qudsi, “Aku mencintai kalian ketika kalian taat kepadaKu, maka ketika kalian maksiat kepadaKu, Aku marah pada kalian.”
Allah Azza wa-Jalla mencintai kalian, bukan karena butuh kalian, tetapi karena kasih sayangNya pada kalian. Dia mencintai kalian, bukan untuk DiriNya. Dia mencintai ketaatanmu padaNya, karena manfaatnya kembali padamu sendiri. Anda harus aktif dan menghadap Dzat Yang mencintaimu, demi untukmu, dan berpaling dari orang yang mencintaimu demi kepentingan orang itu.
Orang beriman itu lupa segalanya dan mengingat Tuhannya Azza wa-Jalla, sehingga berhasillah taqarrub kepadaNya, dan hidup denganNya, besertaNya, lalu tawakkalnya benar.
Cukuplah di dunia dan akhirat bila tawakkalnya orang beriman, tauhidnya benar, Allah Azza wa-Jalla memberikan amal kepadanya sebagaimana dianugerahkan kepada Nabi Ibrahim as, memberinya makna dan hakikatnya, bukan panggilan namanya. Allah memberikan makanan dan memberinya minuman dan menempatkan di bilik RumahNya, bukan berarti Allah Azza wa-Jalla memberinya pada wujud tempatnya.
Bila dalam posisi ini, benarlah mengaitkan dengan Nabi Ibrahim as, dari segi maknawinya, bukan dari segi rupa bentuk.
Apa anda tidak malu, ketika anda berhasrat demikian, namun anda mengabdi kegelapan dan memakan makanan haram. Sampai kapan anda makan seperti itu, dan mengabdi pada penguasa? Padahal dalam waktu dekat mereka lengser. Karena itu hendaknya anda mengabdi kepada Allah Azza wa-Jalla yang tidak pernah lengser. Gunakan akal sehatmu, terimalah kehidupan duniamu yang sedikit, hingga anda meraih akhirat lebih banyak.
Raihlah bagianmu dari zuhudmu, hingga upayamu justru menuju di hadapan pintu Tuhanmu Azza wa-Jalla, ada di genggaman KuasaNya, bersamaNya, bukan bersama dunia, bukan bersama tangan-tangan dunia, bukan pula berada di tangan-tangan penguasanya melalui pergaulan naluri nafsu, syetan dan publik.
Bila anda berusaha untuk kehidupan dunia, sedangkan hati anda bersama Tuhan Azza wa-Jalla, maka para malaikat dan ruh-ruh para Nabi ada di sekitar anda. Sungguh jauh berbeda orang yang menyerah pada dunia dan orang yang menyerah kepada Allah Azza wa-Jalla.
Orang sufi yang  berakal sehat mengatakan, “Kami tidak makan bagian dunia kami, baik di jalan mauipun di rumah kami. Kami tidak makan kecuali di sisiNya.”
Orang-orang zuhud makan di syurga. Orang arif makan disisiNya, sedang mereka ada di dunia. Para pecintaNya tidak makan di dunia maupun di akhirat. Makan dan minum mereka adalah kemesraan, kedekatannya pada Tuhan mereka, memdang Allah Azza wa-Jalla, Tuhannya dunia maupun Tuhannya akhirat.
Orang yang benar dalam cintanya, menjual dunia dengan akhirat, lalu menjual akhirat dengan hanya demi WajahNya dan hasrat kepadaNya bukan lainNya. Dan ketika jual beli sempurna, kemuliaan menjadi dominan, maka dunia dan akhirat dikembalikan padanya sebagai anugerah, dan perintah untuk meraih keduanya, lalu mereka meraihnya hanya semata memenuhi perintahNya, baik dengan kenyang maupun lapar, tetapi tidak butuh pada keduanya. Mereka ini meraih itu semua sebagai bentuk keselarasan dengan takdir, beradab yang bagus dengan takdir, dan mereka menerima dan meraih, serta menyebutkan:

“Dan sesungguhnya kamu niscaya tahu apa yang Kami kehendaki.” (Huud: 79)

Maksudnya, “kamu tahu, bahwa kami telah ridho padaMu bukan selain Engkau, kami pun ridho dengan lapar, dahaga, compang camping, hina dan dina. Dan agar kami bersimpuh di pintuMu.”
Mereka menegaskan jiwa mereka untuk tenteram padaNya. Allah Azza wa-Jalla memandang mereka dengan pandangan penuh kasih saying, lalu Allah Azza wa-Jalla memuliakan mereka setelah hinhanya, mengkayakan mereka setelah miskinnya, dan menyiapkan taqarrub mereka dunia hingga akhirat.
Orang beriman itu zuhud di dunia, lalu zuhudnya membersihkan kotoran batinnya, lalu ia datangi akhirat, dan hatinya tinggal di sana, lalu yang lain pun dihilangkan dari hatinya, karena yang lain (selain Allah Azza wa-Jalla) itu hijab di hadapanNya Azza wa-Jalla.
Disitulah ia tinggalkan aktivitas dengan makhluk secara total, menjalankan perintah syara’ dan menjaga aturannya ketika bergaul dengan sesama, hingga terbuka matahatinya, lalu melihat cacat-cacat dirinya dan makhluk. Kemudian tidak ada tempat hunian kecuali pada Tuhannya Azza wa-Jalla, tidak pula mendengar dari lainNya, tidak berakal sehat kecuali dariNya, tidak merasa tenteram kecuali pada selain janjiNya, tidak takut selain ancamanNya. Ia tinggalkan aktivitas lain, dan lebih aktif padaNya.
Jika ia telah memenuhinya, maka ia berada dalam “Segala yang tak terbayang mata, takrdengar telinga dan tak pernah terlintas di hati manusia.”
Anak-anak sekalian, aktiflah dengan dirimu, maka akan berguna bagimu baru berguna pada yang lain. Jangan sampai anda masuk pada suatu hal, bersama dirimu hawa nafsumu, karena Allah Azza wa-Jalla apabila berkehendak padamu, Dia menyiapkanmu untukNya. Apabila Dia menghendakimu untuk memberikan manfaat pada sesame, Allah mengembalikanmu pada mereka, dan Dia memberimu keteguhan dan kekuatan bagi mereka, kekuatan untuk menghadapi mereka dengan keleluasaan hatimu untuk sesame, dan luasnya dadamu bagi mereka. Allah Azza wa-Jalla juga memberikan hikmah dalam batin dan rahasia batinmu, sehingga yang ada adalah Dia, bukan anda. Dengarkan firmanNya:
“Wahai Dawud, sesungguhnya Kami jadikan dirimu sebagai khalifah di muka bumi. (Shaad: 26)

“Sesungguhnya Kami jadikan dirimu sebagai khalifah.”

Tapi kamu mengklaim apa yang engkau katakan itu dari dirimu. Kaum sufi tidak punya kehendak, tidak punya pilihan, semata mereka hanya menjalankan perintahNya Azza wa-Jalla, tindakanNya, kehendakNya dan aturanNya.
Hai orang yang terlempar dari Jalan yang Lurus. Janganlah anda berargumentasi dengan sesuatu, karena anda sama sekali tidak memiliki argumen di hadapanmu sendiri. Halal itu jelas, dan haram juga jelas. Apa yang membuatmu menghindar dari Allah Azza wa-Jalla, betapa kecilnya rasa takutmu padaNya, betapa banyak anggapan rendahmu dalam memandangNya. Nabi Saw, bersabda: “Takutlah pada Allah Azza wa-Jalla seakan engkau melihatNya, bila engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Allah Azza wa-Jalla melihatmu.” (Hr. Bukhari).

Orang yang sadar adalah orang senantiasa memandang Allah Azza wa-Jalla melalui hatinya, lalu mengumpulkan yang bercerai berai dalam kesatupaduan, hingga hijab runtuh satu persatu antara dirinya dengan Allah Azza wa-Jalla, bangunan-bangunan ambruk dan yang ada hanya maknawinya, hubungan-hubungan terputus, dan milik menjadi terlepas, tidak ada yang tersisa melainkan hanyalah Allah Azza wa-Jalla, mereka tak bisa bicara, tak bisa gerak, tak ada kesenangan pada sesuatu, hingga benar apa yang dilakukannya. Jika telah benar, sempurnalah kewajibannya. Pertama-tama mereka keluar dari perbudakan dunia, lalu keluar dari segala hal selain Allah Azza wa-Jalla secara total, dan mereka senantiasa dalam amaliyah jiwanya dengan Allah Swt, juga menangani berbagai masalah di rumahnya.
“Dia melihat bagaimana mereka bekerja (beramal).” (Al-A’raaf: 129)

Rahasia batin adalah raja, dan qalbu adalah menteri, nafsu dan lisan sertaanggota badan adalah aparat birokrasinya. Rahasia batin (sir) minum dari lautan Ilahi Azza wa-Jalla. Qalbu minum dari sir. Nafsu yang tenteram minum dari qalbu. Lisan minum dari nafsu yang tenteram. Seluruh badan minum dari lisan. Jika ucapannya benar, hatinya benar. Jika lisannya buruk maka hatinya buruk. Lisanmu butuh kendali taqwa dan taubat dari ucapan yang kotor dan munafik.
Bila lisan bisa langgeng demikian, maka kefasihan lisan akan menjadi kefasihan qalbu. Apabila kefasihan qalbu langgeng akan memancarkan cahaya menuju lisan dan anggota badan. Maka ucapannya adalah ucapan taqarrub, dan bila itu terjadi dalam kedekatan padaNya, ia justru tidak punya ucapan, tidak punya doa dan dzikir. Doa, dzikir dan ucapan menjauh. Dalam kedekatan padaNya hanya diam, tercekam, dan menerima dengan memandang dan menikmati bersamaNya.
Ya Allah jadikan kami termasuk orang yang memandangMu di dunia dengan mata hatinya dan di akhirat dengan mata kepalanya.
Ya Tuhan kami berikanlah kami kebajikan di dunia, dan kebajikan di akhirat dan lindungi kami dari azab neraka.

http://sufinews.com/index.php/Pengajian/allah-mencintaimu-bukan-untuk-dirinya.sufi 

DOA TERBAIK YAITU DIJAUHKAN DARI API NERAKA


Bismillahirrohmanirrohiim

Di antara doa seorang muslim adalah meminta agar mereka dijauhkan dari siksaan api neraka. Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari api neraka pada hari kiamat merupakan doa yang sangat penting karena siksaan di neraka itu sangatlah dahsyat dan menyakitkan.

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, dia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Nabi صلى الله عليه وسلم pernah berdoa (yang artinya): “Ya Allah, Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari azab neraka.” [HR Al Bukhari (4522) dan Muslim (2690)]
-------------------------
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا )67(
“dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir. (Pembelanjaan) itu di tengah-tengah antara yang demikian.”

Semoga ALLAH senantiasa membimbing kita agar kita tetap istiqomah dalam keadaan iman dan bertakwa kepada-Nya, dan mudah-mudahan kita semua terhindar dari api neraka. Aamiin

Wallahu a`lam

MAULID NABI SAW




Bismillahirrohmanirrohiim

“Wahai saudaraku! Jangan engkau dekati Muhammad itu. Dia orang gila. Dia pembohong. Dia tukang sihir. Jika engkau mendekatinya, engkau akan dipengaruhinya dan engkau akan menjadi seperti dia,” kata seorang pengemis buta Yahudi berulang-ulang kali di satu sudut pasar di Madinah pada setiap pagi sambil tangannya menadah meminta belas orang yang lalu-lalang. Orang yang lalu-lalang di pasar itu ada yang menghulurkan sedekah karena kasihan malah ada juga yang tidak mempedulikannya sama sekali.

Setiap pagi, kata-kata menghina Rasulullah SAW itu tidak lekang daripada mulutnya seolah-olah mengingatkan kepada orang ramai supaya jangan terpedaya dengan ajaran Rasulullah SAW. Seperti biasa juga, Rasulullah SAW ke pasar Madinah. Apabila Beliau SAW sampai, Beliau menghampiri si pengemis buta Yahudi itu lalu menyuapkan makanan ke mulutnya dengan lembut dan bersopan tanpa berkata apa-apa.

Pengemis buta Yahudi yang tidak pernah bertanya siapakah yang menyuapkan itu begitu berselera sekali apabila ada orang yang baik hati memberi dan menyuapkan makanan ke mulutnya.

Perbuatan nabi Muhammad SAW itu dilakukannya setiap hari hinggalah suatu saat baginda wafat. Sejak kewafatan baginda, tidak ada seorang pun yang sudi menyuapkan makanan ke mulut pengemis itu setiap pagi.

Pada satu pagi, Saidina Abu Bakar ra pergi ke rumah anaknya, Siti Aisyah yang juga merupakan isteri Rasulullah SAW untuk bertanyakan sesuatu kepadanya.

“Wahai anakku Aisyah, apakah kebiasaan yang Muhammad lakukan yang aku tidak lakukan?”, tanya Saidina Abu Bakar ra sebaik duduk di dalam rumah Aisyah.

“Ayahandaku, boleh dikatakan apa sahaja yang Rasulullah lakukan, ayahanda telah lakukan kecuali satu,” beritahu Aisyah sambil mempersilahkan ayahandanya dengan hidangan yang tersedia.

“Setiap pagi Rasulullah selalu membawa makanan untuk seorang pengemis buta Yahudi di satu sudut di pasar Madinah dan menyuapkan makanan ke mulutnya. Sejak pemergian Rasulullah, sudah tentu tidak ada sesiapa lagi yang menyuapkan makanan kepada pengemis itu,” beritahu Aisyah kepada ayahandanya seolah-olah kasihan dengan nasib pengemis itu.

“Kalau begitu, ayahanda akan lakukan seperti apa yang Muhammad lakukan setiap pagi. Kamu sediakanlah makanan yang selalu dibawa oleh Muhammad untuk pengemis itu,” beritahu Saidina Abu Bakar ra kepada anaknya.

Pada keesokan harinya, Saidina Abu BAkar ra membawakan makanan yang sama seperti apa yang Rasulullah SAW bawakan untuk pengemis itu sebelum ini. Setelah puas mencari, akhirnya beliau bertemu juga dengan pengemis buta itu. Saidina Abu Bakar ra segera menghampiri dan kemudian menyuapkan makanan ke mulut pengemis itu.

“Hei… Siapakah kamu? Berani kamu menyuapiku?” Pengemis buta itu menghardik Saidina Abu Bakar ra. Pengemis buta itu merasa lain benar suapan yang dia dapat karena tidak seperti biasa nya, kemudian Saidina Abu Bakar ra berkata itu seperti biasa setiap hari yang kau dapati.

dan“Akulah orang yang selalu menyuapmu setiap pagi,” jawab Saidina Abu Bakar ra lagi sambil memerhatikan wajah pengemis buta itu yang nampak marah.

“Bukan! Kamu bukan orang yang selalu menyuapku setiap pagi. Perbuatan orang itu selalu lembut dan sopan. Aku dapat merasakannya, dia terlebih dahulu akan menghaluskan makanan itu kemudian barulah menyuap ke mulutku. Tapi kali ini aku terasa sangat susah saat hendak menelannya,” balas pengemis buta itu lagi sambil menolak tangan Saidina Abu Bakar ra yang masih memegang makanan itu.

“Ya, aku mengaku. Aku bukan orang yang biasa menyuapmu setiap pagi. Aku adalah sahabatnya. Aku menggantikan tempatnya,” beritahu Saidina Abu Bakar ra sambil mengesat air matanya yang sedih.

“Tetapi ke manakah perginya orang itu dan siapakah dia?”, tanya pengemis buta itu.

“Dia ialah Muhammad Rasulullah. Dia telah kembali ke rahmatullah. Sebab itulah aku yang menggantikan tempatnya,” jelas Saidina Abu Bakar ra dengan harapan pengemis itu berpuas hati.

“Dia Muhammad Rasulullah?”, kata pengemis itu dengan suara yang terkedu.

“Mengapa kamu terkejut? Dia insan yang sangat mulia,” beritahu Saidina Abu Bakar ra. Tidak semena-mena pengemis itu menangis sepuas-puasnya. Setelah agak reda, barulah dia bersuara.

“Benarkah dia Muhammad Rasulullah?”, pengemis buta itu mengulangi pertanyaannya seolah-olah tidak percaya dengan berita yang baru didengarnya itu.

“Ya benar. Kamu tidak percaya?”

“Selama ini aku menghinanya, aku memfitnahnya tetapi dia sedikit pun tidak pernah memarahiku malah dia terus juga menyuap makanan ke mulutku dengan sopan dan lembut. Sekarang aku telah kehilangannya sebelum sempat memohon ampun kepadanya,” ujar pengemis itu sambil menangis teresak-esak.

“Dia memang insan yang sangat mulia. Kamu tidak akan berjumpa dengan manusia semulia itu selepas ini karana dia telah sudah meninggalkan kita,” beritahu Saidina Abu Bakar ra.

“Kalau begitu, aku mahu kamu menjadi saksi. Aku ingin mengucapkan kalimah syahadat dan aku memohon keampunan Allah,” ujar pengemis buta itu.

Selepas peristiwa itu, pengemis itu telah memeluk Islam di hadapan Saidina Abu Bakar ra. Keperibadian Rasulullah SAW telah memikat jiwa pengemis itu untuk mengakui ke-Esaan Allah..

http://ammihadi.blogspot.com/2013/01/wahai-saudaraku-jangan-engkau-dekati.html

Jadilah seperti Lebah


Bismillahirrohmanirrohiim

Ibnu 'Atha illah Assakandari>Jadilah seperti tawon, kecil tetapi memiliki cita-cita yang mulia
Jadilah seperti tawon, kecil ttapi memiliki cita-cita yang mulia.Ia hisap wewangian & ia produksi madu yg enak(Ibnu 'Atha illah Assakandari)
===================================================
"Orang yang menggunakan masa sehatnya untuk bermaksiat kepada Allah swt adalah seperti seorang anak yang mendapat warisan dari ayahnya sebesar seribu dinar, kemudian ia gunakan semua uang itu untuk membeli ular dan kalajengkingyang sangat berbisa yang kemudian mengelilingi dan menggigitnya. Bukankah ular dan kalajengking tersebut akan membunuhnya?Kamu gunakan masa sehatmu untuk bermaksiat kepada Allah swt, maka nilaimu adalah seperti burung pemakan bangkai yang terbang berkeliling mencari bangkai,dimana pun ia dapatkan, maka ia segera mendarat. Jadilah seperti tawon, kecil tetapi memiliki cita-cita yang mulia. Ia hisap wewangian dan ia produksi madu yang enak.Engkau sudah terlalu lama bergelimang kemaksiatan, kini terjunlah ke dalam hal-hal yang dicintai Allah 'Azza wa Jalla.

Telah kujelaskan hakikat permasalahan ini kepadamu, tetapi orang yang lalai tidak akan sadar meskipun memperoleh berbagai rencana. Sebab wanita yang kurang waras akalnya ketika putranya mati, ia justru tertawa. Begitu pula dirimu, engkautinggalkan shalat malam, puasa sunah dan berbagai amal shaleh lain yang dapatkau kerjakan dengan seluruh anggota tubuhmu, tetapi tidak sedikitpun engkaumerasa sakit. Kelalaian telah membunuh hatimu. Orang hidup akan merasa sakitketika tertusuk jarum, akan tetapi, sesosok mayat tidak akan merasa sakitmeskipun tubuhnya di potong-potong dengan sebilah pedang.Saat ini hatimu sedang mati, karena itu duduklah di majelis yang penuhhikmah,sebab, di dalamnya terdapat hembusan karunia dari surga. Hembusankarunia itu dapat kamu temukan di rumahmu, di perjalananmu. Jangan tinggalkanmajelis hikmah ( majelis ilmu ), andaikata dirimu masih melakukan banyak maksiat, jangan berkata :Apa manfaatnya aku datang ke majelis ilmu, sedangkan aku senantiasa bermaksiatdan tidak mampu meninggalkannya.Akan tetapi, lepaskan busur panahmu selalu, jika hari ini tidak tepat sasaran, bisa jadi besok tepat sasaran."( Ibnu 'Atha illah Assakandari )

Wallahu a`lam

Menambah Kapasitas Flashdisk 2Gb Menjadi 4Gb


Emang bisa eah??? Bisa donk...
Aseek kan coba sobat bayangin Flashdisk 2Gb menjadi 4Gb

Langsung Aja Kita  Ke TKP aja OK...

Klik aja link di bawah lalu download paswordnya : C3
Penambah kapasitas

Cara Insstal:
1.Download Software nya dahulu
2.Extract
3.Cari Drive Increaser .bat
4.Buka Drive Increaser .bat
5.Akan muncul Dos
6.Masukkan nama Flashdisk sobat
Contoh:TOSHIBA
7.Masukkan Type Flashdisk sobat
Contoh:G
8. Masukkan lagi Type Flashdisk sobat
9.Tunggu hingga proses selesai
10.Eject Flashdisk sobat
11.Lihat Hasilnya
WORK100&
Selamat mencoba



FLASDISK MENJADI RAM



Kali ini sy akan berbagi cara merubah flasdisk sebagai RAM. Random Acces Memory adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori, juga merupakan salah satu jenis memory internal yang menentukan kemampuan sebuah komputer. Memory internal (Internal Memory) bisa disebut juga memory utama (main memory) dan memory primer (primary memory). Komponen ini berfungsi sebagai pengingat.

Jadi semakin besar RAM maka makin Oke PC kita, tapi juga harus ditunjang sama hardware yang lain, percuma kita punya RAM 4GB tapi processornya P2, sama aja.

Untuk menambah RAM ini saya punya suatu cara untuk menambah RAM kita dengan FLASHDISK, yaitu memakai software yang namanya eBoostr_PRO_v3.0_Build_491.

Download Softwarenya : Sofware RAM

EboostrEboostr merupakan pengembangan dari ReadyBoost dan SuperFetch yang ada di Windows Vista. Software ini dibuat untuk bisa meningkatkan kapasitas memory RAM pada windows XP. Software ini dilengkapi dengan fitur smart caching agar aplikasi dan file dapat bekerja lebih maksimal. Eboostr support dengan perangkat USB dan Non Removable Media Device seperti (CF, SD/SDHC, MMC, DLL) serta dapat menggunakan memory harddisk yang kosong untuk dialokasikan sebagai cache.

Software Eboostr ini dapat mempercepat kinerja PC dengan bantuan Flashdisk. Cara kerjanya ruang kapasitas flashdisk dialokasikan untuk meningkatkan cache memori system sehingga kinerja PC jadi lebih cepat, semakin besar kapasitas flashdisk semakin bagus, mungkin ini bisa dijadikan alternatif untuk menambah memori karena harga flashdisk lebih murah dari RAM. Gunakan hingga empat perangkat flashdisk untuk mempercepat kinerja PC. Software ini dapat menambah kecepatan ke PC tanpa harus upgrade hardware.

Namun Perangkat USB hanya bisa berjalan cepat jika port USB pada komputer sudah verdi 2.0, kalo belum speednya lambat dan kecepatan prosesnya juga berkurang. Untuk penambahan perangkat USB bisa ditambah hingga 4 perangkat yang bisa dipakai untuk ruang cache sekaligus. Ukuran cache pada setiap perangkat bisa mencapai maksimal 4 GB, kalo memakai NTFS ukurannya tidak terbatas.

Cara Memakai :


Exctract file EBoostr 3.0
Jalankan eboostr.exe [tunggu sampai proses instalasi selesai]
Setelah instalasi selesai, Restart Komputer anda.
Ebooster akan jalan secara otomatis.
Untuk membuat flashdisk menjadi memory RAM tancapkan flashdisk ke komputer.
Klik add.
Pilih flashdisk yang akan di jadika memory RAM.
Tentukan ukuran cache [kalau bisa jangan diubah - ubah].
Setelah itu klik “OK” dan tunggu. Proses akan berlangsung lama tergantung berapa besar cache yang digunakan.
Setelah selesai akan ada konfirmasi, lalu Klik OK.


Bagi anda pemakai Windows Vista, anda tidak perlu repot – repot download software ini. Anda Tinggal Pakai ReadyBoost. Caranya: Klik kanan FlashDisk, klik properties => Klik tab ReadyBoost. Tinggal anda atur sendiri sesuai keinginan anda.


Jika ingin shut down komputer, harap eject terlebih dahulu. Agar tidak terjadi error.
Selamat mencoba....



HUKUM MIRAS DALAM ISLAM


Bismillahirrohmanirrohiim

Hukum Minuman Keras dalam Islam & Mengapa diharamkan

Minum minuman keras dalam Islam jelas Haram hukumnya akan tetapi sampai seberapa pengaruhnya terhadap diri sendiri maupun lingkungannya sehingga Islam mengharamkannya, Cobalah simak cerita berikut yang pernah saya sampaikan pada blog ini juga sebagai jawaban bagi pembaca blog yang bertanya kepada saya.

“KISAH BARSAH ORANG ALIM YANG KAFIR KARENA MINUMAN KERAS”

Dalam kitab Durratun Nasihin diceritakan :
Ada orang yang sangat alim yang sangat terkenal kealimannya kalau tidak salah namanya Barsah (jika salah mohon koreksi karena kisah itu saya baca 12 tahun yll), saking alimnya doa Barsah selalu dipenuhi Allah sehingga banyak orang yang mendatangi untuk berguru maupun meminta tolong kepadanya bahkan malaikatpun sampai heran akan kealiman Barsah akan tetapi Allah berfirman pada malaikat : orang itu (Barsah) akan kafir karena minum minuman keras. Hal tsb rupanya didengar oleh salah satu setan yang mencuri dengar berita di langit sehingga berita ini tidak disia-siakan oleh setan dan setanpun mendatangi Barsah untuk dicelakakan.

Singkat cerita, Setanpun mendatangi rumah Barsah dengan menyamar sebagai Tamu yang ingin beribadah bersama Barsah. Barsah sangat heran karena tamu (Setan) itu beribadah secara terus menerus siang malam tanpa henti tidak makan, tidak minum, tidak tidur bahkan selalu menangis dalam ibadahnya. Barsahpun bertanya kepada Tamu itu tentang ibadah tamunya tsb dan tamu (setan) itu menjawab jika ingin beribadah seperti dirinya ya harus berbuat dosa dulu meskipun kecil agar dapat menikmati ibadah dengan khusuk dan nikmat, Tamu itu menipu bahwa dirinya menangis dan beribadah terus menerus karena takut kepada Allah atas dosanya sehingga ia dapat khusuk beribadah.

Barsahpun ingin meniru, tamu itu menyarankan agar Barsah berbuat dosa, tapi barsah tidak setuj, dari berbagai macam dosa yang ditawarkan setan, Barsah akhirnya setuju dengan dosa kecil yaitu : ” minum sedikit minuman keras ” karena Barsah berpikir minum sedikit minuman keras paling hanya dosa kecil dan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Atas saran tamu itu agar tidak diketahui orang Barsahpun pergi membeli minuman keras diujung kota pada malam hari dengan menyamar. Kebetetulan yang menjual minuman keras adalah suami isteri tapi saat itu suaminya sedang pergi. Barsahpun membeli minuman keras dan meminumnya, karena Barsah tidak pernah minum minuman keras meskipun tidak banyak Barsah pun mabuk, saat mabuk setanpun membawa teman-temanya untuk mempengaruhi Barsah dan wanita bersuami untuk bertingkah laku yang merangsang Barsah, karena mabuk Barsahpun mejadi kehilangan akal sehingga mudah tergoda setan dan dalam keadaan mabuk menzinahi wanita tersebut.

Setengah sadar dalam pengaruh minuman keras Barsah kaget dan bingung karena telah menzinahi wanita bersuami itu dan Barsah bingung karena tahu akibatnya dirinya akan dirajam penduduk kota jika diketahui menzinahi wanita itu.

Didalam kebingungannya setanpun berbisik dalam hatinya agar Barsah membunuh wanita itu daripada wanita itu hidup akan melapor pada suaminya bahwa yang mezinahi dirinya adalah Barsah yang sangat terkenal itu. Barsahpun akhirnya terbujuk untuk membunuh dan mengubur wanita itu dibelakang warung wanita itu pada malam itu juga dan paginya Barsah pulang ke rumahnya.

Setanpun tidak tinggal diam dengan kelicikannya dia memberitahu suami dari wanita itu bahwa dirinya tahu dan bisa menjadi saksi jika Barsah telah memerkosa, membunuh dan mengubur isteri dari penjual minuman keras itu, Pagi itu juga Suami dari wanita yang diperkosa Barsah mengumpulkan penduduk kota untuk membongkar tanah dibelakang warung itu, dan ternyata benar isteri nya dikubur disitu akhirnya siang itu juga Barsahpun ditangkap beramai-ramai oleh suami dan penduduk kota untuk dirajam.

Siang itu Barsah dirajam , saat dirajam Barsahpun sadar jika dirinya telah melakukan kesalahan besar telah memerkosa dan membunuh isteri penjual minuman keras itu. Saat Barzah dirajam Setan datang dan menawari pertolongan pada Barsah terjadilah dialog berikut:

Setan : “Hai Barzah bagaimana keaadaanmu sekarang dan siapa yang dapat menolongmu sekarang”?
Barzah : “Sungguh setan celaka, kamu telah menjerumuskan aku sehingga aku menjadi seperti ini”.
Setan : “Betul aku ini setan tapi saat ini tidak ada yang dapat menolongmu kecuali aku, hanya aku yang dapat membebaskanmu dalam sekejab membawamu dari sini dan kamu akan dapat beribadah lagi seperti sebelumnya” “ kuberitahu Tuhanmu tidak akan menolongmu karena dosamu sungguh sangat besar. Hanya aku yang dapat segera menolongmu cukup sujudlah padaku pasti aku segera menolongmu”.

Barzah sudah tidak tahan dengan banyaknya batu yang dilemparkan kepadanya dan putus asa karena akan segera menghadapi kematian didepan mata oleh karena itu mendengar tawaran setan Barsahpun menerimanya.

Barzah : Bagaimana aku dapat minta sujud padamu sedangkan badanku terikat kuat dengan tiang dan tali ini.
Setan : Cukup anggukkan kepalamu dan pejamkan matamu untuk sujud kepadaku, aku pasti menolongmu.
Barsah : Baiklah…….
Barsahpun memejamkan matanya dan menundukkan kepala untuk bersujud kepada Setan, Saat itu juga Allah SWT mencabut nyawa Barsah sehingga Barsahpun meninggal dalam keadaan Kafir….

Naudzubillahimindzalik

Hikmah dari cerita diatas:
Jangan menganggap enteng minum minuman keras karena siapapun yang minum minuman keras itu baik banyak maupun sedikit jika saat itu Allah berkehendak, sewaktu waktu Allah dapat mengambil nyawa orang tersebut. Nisacaya tidak akan pernah masuk surga orang dalam keadaan demikian apalagi orang tersebut belum bertobat.

Jika seseorang minum minuman keras, zat yang memabukkan dalam minuman keras itu ada dalam darah dan baru hilang setelah 40 hari artinya sejak minum sampai 40 hari kedepan orang itu dalam keadaan kafir dan akan masuk neraka jika mati pada saat itu kecuali orang tersebut bertobat sebelum mati. Hal ini dapat dimengerti karena minuman keras itu masih ada dalam darah orang tersebut sampai 40 hari lamanya juga diterangkan dalam Hadist Nabi SAW yaitu:

Dari Ibnu Umar ra. berkata, Siapa yang meminum khamar meski tidak sampai mabuk, tidak diterima shalatnya selagi masih ada tersisa di mulutnya atau tenggorokannya. Apabila dia mati maka dia mati dalam keadaan kafir. Bila sampai mabuk, maka tidak diterima shalatnya 40 malam. Dan bila dia mati maka matinya kafir.(HR An Nasai)

Dari Abdullah bin Amr berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Orang yang minum khamar lalu mabuk, tidak diterima shalatnya 40 hari. Bila dia mati masuk neraka. Bila dia taubat, maka Allah akan mengampuninya. Namun bila kembali minum khamar dan mabuk, tidak diterima shalatnya 40 hari. Bila mati masuk neraka. Bila dia kembali minum, maka hak Allah untuk memberinya minum dari Radghatul Khabal di hari kiamat. Para shahabat bertanya, Ya Rasulallah, apakah Radaghatul khabal? Beliau menjawab, Perasan penduduk neraka.(HR Ibnu Majah)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Setiap minuman yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barang siapa minum khamar di dunia lalu ia mati dalam keadaan masih tetap meminumnya (kecanduan) dan tidak bertobat, maka ia tidak akan dapat meminumnya di akhirat (di surga). (Shahih Muslim No.3733)

Wallahu a`lam
 
Support : Infonetcmu | Blogger Content | Blogsposts
Copyright © 2013. MUHASABAH - All Rights Reserved
Template Created by Dharla Ferdana Redesign Infonetcmu
Proudly powered by Blogger